Monday, February 06, 2006

Anggur, Lambang Cinta yang Penuh Khasiat

Kalau ada orang bertanya, “Minuman apa yang paling popular di dunia? Maka salah satu jawabannya pastilah: ANGGUR! Mengapa anggur? Let’s check out the cellar…

Anggur atau lebih dikenal dengan Wine, memang telah menjadi minuman pergaulan sedunia. Bagi penyukanya, anggur tak hanya pelepas dahaga, tapi juga lambang atau hasil cinta kasih dan perjuangan. Berbagai tahap pembuatan mulai dari benih, penanaman, perawatan, panen, peragian dan lainnya membutuhkan perhatian ekstra intensif. Sebuah penantian panjang penuh resiko dan menerbitkan tangis, tawa, bahkan darah. Anggur dalam prosesnya dapat bersinggungan dengan pola hidup manusia di sekitarnya. Hasilnya wine menjadi sahabat manusia dalam berbagai aktivitas dan keadaan, mulai dari saat-saat susah, senang bahkan saat-saat ibadah yang kudus.

Wine adalah sebuah minuman yang diproduksi dengan cara fermentasi buah anggur atau sari buah anggur. Kata Wine sendiri diturunkan dari kata vinum dalam Bahasa Latin. Namun Bahasa Latin menyerap istilah itu dari Bahasa Georgia ghvino yang artinya buah anggur. Georgia sendiri adalah sebuah negara baru di Eropa Timur, namun telah memiliki sejarah panjang terutama dalam urusan wine. Sejauh ini dipercaya, bahwa lembah subur di negara pecahan Uni Soviet ini telah menjadi daerah penghasil anggur sejak 7000 tahun silam. Salah satu tradisi produksi wine tertua yang bisa ditelusuri di dunia, meskipun manusia pra sejarah diduga telah mengenal fermentasi terhadap buah anggur liar sejak zaman neolitikum alias 9000 tahun lalu. Sesudah era itu, proses produksi wine banyak ditemukan di situ-situs kebudayaan kuno seperti Mesir, Mesopotamia hingga Romawi.

Di zaman modern, Perancis terkenal sebagai negara penghasil anggur nomor satu di dunia. Boleh dibilang negeri ini memang memiliki keistimewaan sendiri. Tanah, alam dan iklimnya seolah-olah diciptakan khusus untuk menanam anggur. Tradisi membuat wine mulai dikenal di Perancis baru sejak sekitar tahun 600 SM. Seiring dengan waktu, reputasi beberapa wine region di Perancis menjadi penting dan diagungkan.

Tapi apa yang sebenarnya membuat wine sedemikian populer? Sejauh ini, masih ada perdebatan panjang mengenai dampak kesehatan wine. Namun agaknya sudah bisa dipastikan bahwa konsumsi wine dalam takaran tertentu dapat mengurangi resiko kematian, mengurangi resiki penyakit jantung koroner, juga kanker mulut dan lever. Namun bukan dampak kesehatan ini yang membuat orang keranjingan minum wine, namun karena wine sudah menjadi tak hanya sebuah minuman, namun juga sebuah produk kebudayaan. Proses yang dialami oleh buah anggur hingga menjadi wine yang lezat bisa jadi sangat unik untuk setiap botolnya. Dua botol anggur dari vineyard yang sama dengan tahun panen yang berbeda bisa memberikan rasa dan aroma yang berbeda pula.

Banyak orang mengenal wine, banyak pula yang mengaku penggemar wine. Namun tidak sedikit di antara mereka yang hanya menganggap wine sebagai minuman beralkohol belaka, tanpa mempedulikan rasa dan aroma untuk memadukannya dengan makanan atau suasana. Kita harus masuk lebih jauh agar bisa mengenal dan menikmati cairan yang kental muatan kulturalnya ini.

Setidaknya ada 5 cara mengklasifikasikan wine yang sering dilakukan, yaitu proses fermentasinya, rasa, tahun asal, jenis dan kualitasnya. Secara umum ada 6 jenis wine yaitu red wines, white wines, pink (rose) wines, fortified wines, sparkling red wines, dan sparkling white wines.

Red wine atau anggur merah adalah anggur yang berasal dari buah anggur yang berwarna merah atau hitam (black grapes). Warna merah diperoleh dari pencelupan kulit dan biji ke dalam sari buah yang telah diperas untuk difermentasi. Sebaliknya untuk white wine, bisa dibuat dari buah anggur jenis apa saja, asalkan selama proses fermentasi kulit dan bijinya sudah dipisahkan dari sari buahnya. Sementara rose wine adalah jalan tengah antara merah dan putih. Kulit anggur tetap dibiarkan sebentar melalui proses fermentasi atau jumlahnya dibatasi. Rose banyak diminum di musim panas karena rasanya yang menyegarkan dan lebih ringan daripada red wine. Nama-nama yang terkenal untuk red wines adalah Pinot Noir, Merlot, Syrah/Shiraz, Bordeaux, Burgundy, Cabernet Sauvignon dan lain-lain. Sementara itu untuk white wine yang cukup popular adalah Chardonay, Meursault, Chablis, Sauvignon Blanc dan lain-lain. Red wine cocok dinikmati sambil melahap red meat seperti daging sapi atau kambing dan white wine cocok dinikmati sambil menyantap white meat seperti daging-daging unggas.

Sementara itu fortified wine adalah wine yang dalam proses fermentasinya ditambahkan sejumlah alkohol tertentu atau gula. Tujuannya jelas untuk menambahkan rasa manis atau kadar alkohol dari wine tersebut. Fortified wine acap kali disebut juga dessert wine atau liquer wine. Salah satu jenis dessert wine yang cukup unik adalah ice wine. Ice wine adalah wine yang diproduksi dari anggur yang beku. Hal ini memberikan karakter manis yang segar dan keasaman yang seimbang.

Sparkling wine adalah wine yang memiliki gelembung buih seperti soda. Buih-buih itu disebabkan oleh adanya kandungan karbon dioksida (CO2) dalam wine tersebut. Karbon dioksida tersebut adalah hasil natural yang dilakukan pada wine tersebut selama fermentasi atau bahkan sesudah pembotolan. Contoh paling klasik dari sparkling wine adalah Champagne. Champagne adalah wine yang dipengaruhi proses fermentasi sekundernya hingga dia mengandung karbon dioksida. Perlu diketahui bahwa nama Champagne ini hanya boleh digunakan oleh sparkling wine yang diproduksi di daerah Champagne, Perancis saja. Nah, kalau Anda disajikan wine yang berbuih, jangan tergesa-gesa meyakini bahwa Anda sedang minum champagne. Cek dulu botolnya, bisa jadi Anda hanya minum sparkling wine biasa.

Selain itu banyak mitos yang beredar seputar wine. Misalnya saja penyebutan tahun yang tertera di botol sebuah wine. Selama ini beredar mitos bahwa semakin tua tahun yang tertera, maka semakin bagus kualitas wine tersebut. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Ada wine yang dirancang untuk disimpan lama, ada pula wine yang lebih baik dinikmati secepatnya. Penyebutan nama tahun bisa merujuk pada hal ini. Selain itu, penyebutan nama tahun bisa merujuk pada tahun panen tertentu yang sangat sukses atau umumnya dikenal dengan golden year atau golden harvest. Tahun panen yang bagus pasti menghasilkan sebotol anggur yang luar biasa.

Menikmati wine adalah sebuah petualangan. Petualangan menyingkap latar belakang sejarah, budaya dan kekhasan lainnya. Salah satu film terbaru yang menunjukan asiknya bertualang mengenal wine adalah Sideways, yang sempat dinominasikan untuk kategori Best Picture di ajang Oscar 2005 lalu. Nikmatilah petualangan dan pencaharian Anda dengan wine. Jangan lupa untuk berbagi cerita dan petualangan dengan sesama pecinta wine. Selamat bertualang!

Sebagian tulisan di atas dimuat oleh platinum magazine-Citibank edisi 4